Kamis, 6 Juli 2023 – 11:11 WIB
Jakarta – Rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan karena bertepatan dengan tahun politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Pengamat politik, Arif Nurul Imam mengatakan, ada tokoh politik yang berusaha mendapatkan insentif elektoral dari polemik renovasi JIS.
Baca Juga:
Mengenal JIS Hybrid Grass Disebut Bukan Standar FIFA
Arif mengatakan, sebenarnya pekerjaan renovasi JIS yang diproyeksikan menjadi stadion Piala Dunia U-17 merupakan suatu keniscayaan. Mengingat, ada beberapa standar dari organisasi sepak bola dunia atau FIFA terhadap JIS yang tidak terpenuhi.
Namun jika melihat momentum politik, tentu, kata Arif, ada tokoh yang mencoba mengambil keuntungan dari isu perbaikan ini.
Baca Juga:
Bela Anies, Jubir UKM Kritik Pemerintah: Jangan Jadikan JIS Sorotan Pribadi dan Politik
“Tapi, karena momentum di tengah tahun politik, ada partai atau kekuatan tokoh politik tertentu yang mencoba mengangkat isu ini, sehingga tentu mendapatkan insentif pemilu atau keuntungan politik lainnya,” kata Arif dalam Apa Kabar Indonesia Pagi. tvOne dikutip pada Kamis, 6 Juli 2023.
Baca Juga:
PDIP: Ganjar dan Wapres harus punya visi untuk pengembangan kecerdasan buatan
Arif menyebut salah satu pihak yang melihat momentum tersebut adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia mengatakan, PSI kerap mengkritisi kebijakan Anies Baswedan. Selain itu, pembangunan JIS dilakukan saat Anies Baswedan masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Kita tahu PSI sering mengkritisi kebijakan Anies Baswedan meski Anies Baswedan sudah tidak menjabat lagi,” jelasnya.
Halaman selanjutnya
Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung Stadion Internasional Jakarta (JIS). Basuki hadir bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.