Kamis, 29 Desember 2022 – 03:48 WIB
Metro VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan upaya antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi hingga awal tahun 2023.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya telah bersinergi dan membahas rencana implementasi teknik modifikasi cuaca (TMC) dengan Air Wings 1 Skadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional. Agen. Badan (BNPB).
Isnawa menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, ada dua pola yang akan dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrim, yang pertama adalah metode ‘Jumping Process’.
Alat Untuk Modifikasi Cuaca
“Atau bisa juga mencegah awan hujan masuk ke wilayah Jakarta sebelum waktunya, sehingga turunnya lurus dan hanya gerimis,” kata Isnawa kepada wartawan, Rabu, 28 Desember 2022.
Isnawa menjelaskan, untuk pola selanjutnya yang akan dilakukan yaitu pola lomba yaitu membakar bahan bibit garam. “Dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan menambahkan inti kondensasi,” ujarnya.
Selain itu, Isnawa mengatakan TMC hanya berlaku dari pagi hingga pukul 17.00 WIB, dengan hasil efektif terjadi dalam waktu 4-15 jam.
Halaman selanjutnya
“TMC bisa bersiap untuk dilaksanakan di Jakarta, jika kepala daerah sudah menetapkan status siaga darurat. Untuk itu, BNPB menyatakan siap melaksanakan TMC dengan bantuan TNI AU, BRIN dan BMKG,” ujarnya.