Kamis, 2 Maret 2023 – 04:00 WIB
bisnis VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meyakini Indonesia akan bertahan di tengah prediksi perlambatan ekonomi global pada tahun 2023. Keyakinan tersebut salah satunya didorong oleh data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga didukung oleh sektor perdagangan.
Zulhas mengatakan, melalui kerja sama semua pihak, kinerja ekonomi Indonesia pada 2022 akan tumbuh positif, begitu pula dengan potensi ekonomi lainnya. Perekonomian Indonesia diharapkan mampu menghadapi dinamika perekonomian global pada tahun 2023.
“Dalam dua tahun terakhir, perekonomian kita melemah dan banyak fasilitas publik yang ditutup, di belahan dunia lain terjadi defisit. Setelah dua tahun ini, perekonomian kita masih akan tumbuh 5,3 persen di tahun 2022, bahkan lebih baik dari beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, Korea.
Selatan, China dan Uni Eropa. Inflasi Indonesia tahun 2022 juga tercatat sebesar 5,51 persen atau tergolong rendah,” kata Zulhas dalam keterangannya yang dikutip Kamis, 2 Februari 2023.
Ilustrasi Jasa Ekspor Impor/Logistik.
Zulhas mengatakan, sektor perdagangan Indonesia juga mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022. Pasalnya, kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap produk domestik bruto terus meningkat sejak 2020. Bahkan, pada 2022 mencapai 24,49 persen. .
“Nilai ekspor Indonesia pada 2022 mencapai USD 291,98 miliar, sedangkan impor mencapai USD 237,45 miliar. Nilai tersebut membuat surplus Indonesia pada 2022 tercatat US$54,53 miliar atau setara Rp900 triliun. Surplus ini merupakan nilai surplus tertinggi dalam sejarah Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai upaya menghadapi prediksi perlambatan ekonomi global pada 2023, Zulhas mengatakan beberapa strategi telah disiapkan Kemendag.
Halaman selanjutnya
Strategi tersebut antara lain terkait dengan penyederhanaan regulasi ekspor dan upaya mencari pasar ekspor baru serta penyelesaian perjanjian perdagangan dengan negara mitra.