Senin, 13 Maret 2023 – 12:23 WIB
VIVA Nasional – KH Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal dengan Mbah Hisyam mungkin bukan seorang ulama yang terkenal. Namun, sejarah mencatat, mertua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu adalah anggota masyarakat Nahdhliyin pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Mendirikan Pondok Pesantren Roudlotus Sukawarah Sholichin Sholichat pada tahun 1929, Mbah Hisyam tidak hanya berdakwah, tetapi menjadikan pesantren sebagai tempat pengkaderan para pejuang. Selain membaca Al Quran, beberapa siswa juga dibekali keterampilan lain seperti berbaris, belajar kode Morse dan juga pertolongan pertama pada kecelakaan.
Ulil Abshar Abdala atau Gus Ulil mengatakan, karakter Mbah Hisyam patut diteladani. Jateng, menurutnya, beruntung memiliki kiai seperti Mbah Hisyam.
“Mbah Hisyam adalah seorang kiai tua di daerah Banyumas, gubuknya didirikan pada tahun 1929, tiga tahun setelah NU berdiri. Kiai yang memiliki dedikasi luar biasa terhadap ilmu, tradisi pesantren dan karena orang-orang seperti dia, Indonesia bisa menjadi negara seperti ini,” ujar Ulil usai menghadiri acara haul.
Menantu KH Mustofa Bisri atau Gus Mus itu menyebut Mbah Hisyam sosok kiai yang mewujudkan bangsa Indonesia. Mbah Hisyam, kata Ulil, adalah orang yang tertutup.
“Kalau kita tidak punya orang-orang seperti Mbah Hisyam yang ikhlas bekerja mendidik masyarakat tanpa mengharapkan imbalan dari siapapun, itulah yang membuat negara kita,” kata Ulil.
Halaman selanjutnya
Hasil tangkapan ini, lanjut Ulil, penting untuk menghormati Mbah Hisyam karena jasanya jarang diketahui orang. Ulil mengatakan, perjuangan Mbah Hisyam patut dijadikan contoh dan inspirasi bagi banyak orang.