Jumat, 30 Juni 2023 – 10:03 WIB
Jakarta – Menafsirkan ibadah haji Idul Adha dengan kontes pemilu, perlu dijadikan momentum untuk meningkatkan ketakwaan masyarakat. Diantaranya menghindari berbagai berita hoax yang sering terjadi.
Baca Juga:
Hal itu membuat Dewi Perssik terharu sambil menangis saat mediasi dengan RT
Manusia yang telah menunaikan ibadah haji dianggap tidak hanya sebagai individu tetapi harus menjadi bagian dari masyarakat. Dicontohkan sebagai orang yang memperbanyak amal setelah ia menunaikan ibadah haji.
“Sebelum berangkat haji, saya tidak terlalu memperhatikan ibadah, saya tidak bisa bangun untuk sholat subuh. [saat fajar], misalnya, dan jarang berpuasa di luar Ramadhan. Sekarang (setelah menunaikan), saya pastikan sholat tepat waktu, bangun sholat subuh, rutin puasa dan membantu sesama,” kata Ketua Panwaslu DKI Jakarta periode 2008-2012, Ramdansyah, dikutip Jumat 30 Juni 2023.
Baca Juga:
Sahroni Kurban 21 Sapi, Daging Seberat 22,5 Ton Disalurkan ke Warga DKI
Dia memberikan contoh ini sebagai perubahan sikap. Hal itu juga disampaikannya saat berkhotbah Idul Adha di Jalan Raya Matraman, depan Gereja Koinonia, Jakarta Timur, Kamis pekan lalu.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan Al Mukarromah Koja, Jakarta Utara itu menegaskan, seseorang yang menunaikan ibadah haji harus jujur dan berada di jalur yang benar. Tidak boleh berbohong apalagi menipu.
Baca Juga:
Tips Menurunkan Kolesterol Usai Aidiladha Dokter Zaidul Akbar Ala
Perubahan perilaku itu dari dirinya sebagai pribadi yang saleh menuju kesalehan sosial. Jadi semua tindakan harus dipertimbangkan dari alasan.
Ia mengambil contoh seperti di sosial media atau media sosial. Apa yang dia sebut aktivitas clicktivism. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan di media sosial dengan mengadvokasi isu-isu spesifik untuk kepuasan pribadi namun memiliki dampak politik yang lebih luas.
Halaman selanjutnya
“Kecepatan tangan kita lebih cepat dari akal kita. Ini tidak boleh terulang lagi. Kita ulul albab, memiliki akal yang sempurna, mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar,” jelasnya.