Senin, 21 Agustus 2023 – 10:57 WIB
VIVA Dunia – Kemunculan sebuah patung hitam besar yang menggambarkan sesosok “Dewa” kurus bersayap dengan taring emas dan cakar merah menyala di salah satu jalan protokol di Bangkok, memicu perdebatan dan permintaan dari warga untuk disingkirkan.
Baca Juga :
Terpopuler: Patung Raksasa KAWS di Candi Prambanan, Kata RS Soal Bayi Salah Dikasih Susu Formula
Video dan potretnya viral, bahkan hingga ke negara tetangga melalui sosial media.
Pihak berwenang Bangkok telah memerintahkan penyelidikan, setelah patung yang bernama Kru Kai Kaew setinggi lima meter, yang menggambarkan sesosok pria botak mirip gargoyle duduk bersila, dipasang awal bulan ini di luar Bazaar Hotel bintang empat, melansir laporan Geo TV, Senin, 21 Agustus 2023.
Baca Juga :
Indah Banget, Lukisan Homage to Basoeki Abdullah Mejeng di ArtMoments Jakarta 2023
Patung Kru Kai Kaew di Bangkok yang memicu kontroversi
Ibu kota Thailand memang terkenal memiliki kuil yang tak terhitung jumlahnya untuk persembahan bagi roh dan dewa, besar dan kecil, dan banyak yang berdoa dan meninggalkan persembahan dengan keyakinan bahwa mereka akan campur tangan dan membawa keberuntungan.
Baca Juga :
Dibuka Hari Ini, Patung Ikonik Raksasa KAWS Lagi Rebahan di Candi Prambanan
Namun sosok dewa baru tersebut, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai “dewa kekayaan” tetapi oleh sebagian lainnya dianggap asing bagi agama Buddha dan bahkan dianggap tidak sopan, menimbulkan kontroversi.
Ada seruan agar patung yang dipasang pada 9 Agustus lalu diresmikan dengan upacara sembahyang, segera dipindahkan atau dibuang karena bentuknya yang menyeramkan dan banyak dianggap sebagai dewa “sesat”. “Bila Anda menyembah sesuatu, itu harus datang dari kepercayaan agama Buddha,” kata Dewan Seniman untuk Promosi Agama Buddha Thailand, salah satu pihak yang meminta hotel untuk memindahkan patung tersebut.
Halaman Selanjutnya
“Mereka bahkan tidak bisa menjawab apa arti dari patung itu! Anda tidak bisa membuat sesuatu secara acak dan menyembahnya. Itu tidak ada dalam kitab suci Buddhi,” lanjutnya.