Sabtu, 21 Januari 2023 – 09:22 WIB
politik VIVA – Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan perundingan kelompok kecil semakin dekat untuk mencapai kesepakatan atas rencana bersama Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Dalam pembahasan berdasarkan laporan dari tim kecil semakin dekat dan pada saat itu akan tercapai kesepakatan,” kata Andi usai diskusi bertajuk “Ketua Partai Calon Presiden 2024”, di Jakarta, Jumat. 20 Januari 2022.
Namun, Andi menampik bahwa deklarasi bersama perubahan akan diumumkan dalam waktu dekat. Daripada berpacu dengan deadline, menurutnya yang terpenting adalah bagaimana mencapai kesepakatan bersama.
Andi Mallarangeng Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat
Partai-partai di Koalisi Perubahan, kata dia, tidak memiliki tenggat waktu penetapan pasangan presiden-wakil presiden. Yang terpenting, menurutnya, semua kesepakatan yang diperlukan telah diputuskan dan disepakati, setelah itu deklarasi selesai.
Andi berharap agar Koalisi Perubahan segera tercapai kesepakatan bersama sehingga akhirnya bisa diumumkan ke publik. Dia mengatakan prosesnya tinggal sedikit lagi untuk direalisasikan. Banyak hal yang telah disepakati bersama dalam Koalisi Perubahan meski belum akan segera diumumkan.
Ia mengatakan, Partai Demokrat bersikap fleksibel terhadap keputusan seorang tokoh mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden, meski menurutnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu meningkatkan perolehan suara dan elektabilitas.
“Kami tidak pernah memaksa AHY, tidak, tapi jangan memaksa, katakan ‘jangan lakukan ini’; kami bertiga (PKS, Demokrat dan Nasdem) semuanya sama,” katanya.
Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Mantan menteri pemuda dan olahraga itu lantas bergurau, “Kalau (judul) lagunya ‘Ojo Banding-bandingke’, kami dipersilakan dibandingkan, kalau ada yang lebih bagus ya silahkan”.
Andi merujuk pada adanya pihak-pihak tertentu yang menentang kehadiran Koalisi Perubahan. “Ada pihak yang anti koalisi perubahan karena kalau dibentuk di belakangnya ada jutaan orang yang menginginkan perubahan dan perbaikan,” ujarnya. (semut)