Rabu, 15 Maret 2023 – 12:46 WIB
bisnis VIVA – Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor Indonesia pada Februari 2023 sebesar US$21,40 miliar atau turun 4,15 persen secara month-on-month (mtm).
Deputi Bidang Statistik Produksi Habibullah mengatakan, penurunan ekspor disebabkan penurunan ekspor migas dan nonmigas.
“Jika dirinci dari Januari hingga Februari 2023, pertama, nilai ekspor migas turun -20,26 persen atau turun nilainya sebesar US$1,49 miliar menjadi US$1,19 miliar,” kata Habibullah dalam konferensi pers, Rabu, 15 Maret 2020. 2023.
Habibullah melanjutkan, ekspor nonmigas turun dari US$20,83 miliar menjadi US$20,21 miliar atau turun 3,00 persen.
Bea Cukai Langsa mengeluarkan ekspor produk perikanan dan pertanian
“Secara grafis dapat kita lihat dari tahun 2021, 2022 dan 2023 nilai ekspor kembali melambat secara bulanan di bulan Februari 2023. Penurunan jumlah ekspor tidak sedalam bulan sebelumnya, di bulan Januari 2023 sebesar ekspor turun 6,31 persen dibanding Desember 2022,” jelasnya.
Dia menjelaskan, penurunan ekspor nonmigas sebesar 3 persen itu disebabkan bahan bakar mineral turun 6,51 persen, logam mulia dan perhiasan turun 30,07 persen, nilai bijih dan abu logam turun 29,86 persen.
Halaman selanjutnya
“Demikian pula dengan sepatu yang turun 13,78 persen, untuk komoditi mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya nilainya turun 11,93 persen,” ujarnya.