liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi petani.

Rabu, 18 Januari 2023 – 14:44 WIB

bisnis VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengungkap penyebab sulitnya petani mendapatkan pembiayaan atau kredit usaha rakyat (KUR). Analis kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kunto Nugroho, karena legitimasi petani masih dipertanyakan oleh agen pembiayaan atau KUR.

“Salah satu kendala umum sebagian petani kita untuk mendapatkan pembiayaan adalah dari segi legalitas,” kata Kunto dalam telekonferensi, Rabu, 18 Januari 2023.

Kunto menjelaskan, ketika seseorang ingin mendapatkan pembiayaan harus memiliki legitimasi yang jelas. Termasuk bagaimana rencana pendanaan akan dilakukan, setelah dana disalurkan.

“Nah, rencana pembiayaan ini seringkali bukan milik petani,” katanya.

Oleh karena itu, Kunto menegaskan, disinilah peran pemangku kepentingan di luar pemerintah untuk membantu mereka terlibat dalam upaya petani dalam membuat perencanaan pembiayaan.

Tentunya rencana pembiayaan bukan hanya soal cara budidaya yang baik dan benar, tetapi juga bagaimana petani benar-benar bisa merencanakan usaha pertaniannya.

Halaman selanjutnya

“Agar saat ini disampaikan ke bank atau penyalur KUR lainnya bisa beralasan, ‘oh ini bisnis yang bisa dibiayai oleh pemberi kredit’,” kata Kunto.