Senin, 14 Agustus 2023 – 10:16 WIB
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, program hilirisasi sumber daya alam telah menghasilkan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya menambah pemasukan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca Juga :
Bantah Tudingan Faisal Basri Soal Hilirisasi Nikel, Anak Buah Luhut Bela Jokowi
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, berdasarkan data Kemenperin terdapat 34 smelter yang sudah beroperasi dan 17 smelter sedang dalam konstruksi.
“Investasi yang telah tertanam di Indonesia sebesar US$11 miliar atau sekitar Rp 165 triliun untuk smelter Pyrometalurgi, serta sebesar US$2,8 miliar atau mendekati Rp 40 triliun untuk tiga smelter Hydrometalurgi yang akan memproduksi MHP (Mix Hydro Precipitate) sebagai bahan baku baterai,” kata Febri dalam keterangannya, Senin, 14 Agustus 2023.
Baca Juga :
Faisal Basri Kritik Jokowi, Karena Sampaikan Fakta Menyesatkan Soal Hilirisasi Nikel
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif
Febri mengatakan, selama adanya smelter itu telah mempekerjakan sekitar 120 ribu orang tenaga kerja. Dilihat dari lokasi, smelter tersebar di berbagai provinsi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, serta Banten.
Baca Juga :
Teten Masduki ke UMKM: Gak Boleh Cuma Ekspor Bahan Mentah, Kita Harus Olah!
“Hal ini mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah tersebut dengan meningkatnya PDRB di daerah lokasi Smelter berada,” jelas dia.
Febri menuturkan, berdasarkan hitungan Kemenperin nilai tambah yang dihasilkan dari nikel ore hingga produk hilir meningkat berkali-kali lipat, jika diproses di dalam negeri atau menghilirkan proses barang mentah.
Halaman Selanjutnya
Febri menyampaikan, apabila nilai nikel ore mentah dihargai US$30/ton, ketika menjadi Nikel Pig Iron (NPI) harganya akan naik 3,3 kali mencapai US$90/ton. Sedangkan bila menjadi Feronikel, akan naik 6,76 kali atau setara US$203/ton.