Selasa, 11 Juli 2023 – 11:52 WIB
Pyongyang – Saudara perempuan pemimpin kuat Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengklaim bahwa pesawat mata-mata AS telah memasuki zona ekonomi eksklusif Korea Utara sebanyak delapan kali. Dia mengklaim “serangan ilegal” oleh pesawat Angkatan Udara AS terjadi 435 km laut timur Thongchon di Provinsi Kangwon.
Baca Juga:
Penyakit Misterius Warga Korea Utara, Diduga Terkena Radiasi Nuklir
Kim memperingatkan dan mengancam bahwa AS akan “mengalami penerbangan yang sangat kritis” jika melanjutkan serangan yang dituduhkan, menurut kantor berita KCNA yang dikelola negara.
Militer Korea Selatan mengatakan sebelumnya bahwa pesawat itu melakukan penerbangan “normal” di atas laut lepas.
Baca Juga:
Aktivitas spionase China di Kuba mengkhawatirkan, Indonesia diminta waspada
VIVA Military: Pesawat mata-mata militer Amerika Serikat.
Kim juga mengatakan Seoul harus menahan diri untuk tidak ikut campur dalam apa yang dilihatnya sebagai perselisihan antara Korea Utara dan AS.
Baca Juga:
Diterima 21 Kampus Luar Negeri, Siswa Maulana SMAN 3 Semarang Pilih UC Berkeley US
Korea Utara mengatakan akan menembak jatuh penerbangan pengawasan semacam itu dalam beberapa keadaan, tetapi mengklaim menahan diri.
Pyongyang juga mengutuk apa yang dikatakannya sebagai langkah AS untuk menempatkan kapal selam rudal nuklir di dekat semenanjung Korea.
Halaman selanjutnya
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara mengatakan tindakan militer “provokatif” oleh AS telah “berkali-kali” membawa semenanjung Korea lebih dekat ke konflik nuklir.