Rabu, 15 Februari 2023 – 07:40 WIB
bisnis VIVA – Ekonom bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Mudrajad Kuncoro, menilai penawaran umum perdana (IPO) PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) positif. Ia mengatakan, kondisi keuangan PGE memang baik.
“Situasi keuangan PGE bagus, situasi keuntungan. Untuk melihat perusahaan melakukan IPO, harus mengecek laporan keuangan dua tahun terakhir,” kata Mudrajad kepada media, Rabu, 15 Februari 2023.
Mudrajad menjelaskan, bagi perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik, IPO bertujuan untuk menambah modal dan memperluas usaha. Sedangkan bagi perusahaan yang merugi atau tidak memperoleh keuntungan, IPO dianggap sebagai upaya menutupi utang.
Pertamina Geothermal Energy Digital Expo
“Niat lain.? Sementara itu, PGE mendapat untung. Jadi IPO digunakan untuk ekspansi bisnis,” ujarnya.
Berdasarkan Laporan Keuangan, jelas Mudrajad, PGE memang memperoleh laba sebesar US$111,43 juta atau setara Rp1,66 triliun hingga kuartal III 2022. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar US$66,4 juta atau Rp994,6 juta. miliar.
Kemudian, laba usaha perseroan tercatat US$ 287,39 juta atau setara Rp. 4,3 triliun pada September 2022. Perseroan juga membukukan aset sebesar US$ 2,44 miliar atau setara Rp. 36,6 triliun, kewajiban Rp. 16,9 triliun, dan ekuitas Rp 19,6 triliun.
Halaman selanjutnya
Di sisi lain, Mudrajad menilai masuknya PGE ke bursa sangat positif dan menguntungkan. Pasalnya, energi panas bumi sangat penting untuk meningkatkan energi ramah lingkungan, sejalan dengan upaya dan komitmen pemerintah. “Itu bagus karena sangat diperlukan, apalagi geothermal dan juga gas, sangat diperlukan karena lebih bersih dari batu bara dan lain-lain,” ujarnya.