Rabu, 3 Mei 2023 – 13:43 WIB
dunia VIVA – Konflik di Sudan semakin parah, PBB memperkirakan lebih dari 100.000 orang telah melarikan diri dari Sudan sejak pertempuran sengit pecah antara dua faksi militer, pada 15 April 2023. Pejabat PBB memperingatkan bencana jika pertempuran tidak berakhir.
Pertempuran berlanjut di ibu kota, Khartoum, antara tentara dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF), meskipun gencatan senjata akan ditegakkan. Upaya diplomatik juga ditingkatkan untuk mencoba dan membawa pihak yang bertikai ke meja perundingan.
Pada Selasa, 2 Mei 2023, Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan mengatakan tentara dan RSF telah menyetujui gencatan senjata tujuh hari, mulai dari 4 Mei, dan telah berjanji untuk mengirim perwakilan mereka untuk melakukan pembicaraan.
Ilustrasi Prajurit dari Pasukan Pertahanan Rakyat Sudan Selatan (SSPDF)
Pernyataan itu dibuat sehari setelah utusan khusus PBB untuk Sudan, Volker Perthes, mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk merundingkan gencatan senjata yang stabil dan kredibel.
“Arab Saudi merupakan tempat yang potensial untuk berdiskusi,” kata Volker dikutip BBC International, Rabu, 3 Mei 2023.
Jika pembicaraan berlangsung, itu akan menjadi pertemuan pertama antara kedua belah pihak sejak konflik dimulai.
Halaman selanjutnya
“Lebih dari 500 orang tewas dan lebih dari 4.000 terluka dalam pertempuran itu,” menurut kementerian kesehatan Sudan.