Minggu, 23 Juli 2023 – 06:36 WIB
Jakarta – Koordinator Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Modus Jual Beli Ginjal, Hanim (41) mengaku ingin bertaubat sejak 2019. Hanim mengakui perbuatannya mengandung risiko besar.
Baca Juga:
Nasib Ipda SA Ditangkap Karena Pemalsuan Surat Cerai, Salah Pengakuan Tersangka Penjual Ginjal
“Sebenarnya saya dari dulu ingin berhenti di tahun 2019 karena anak saya banyak yang harus diurus, karena resikonya terlalu besar, saya hampir tidak mampu,” kata Hanim kepada wartawan dikutip Sabtu, 22 Juli 2023.
Diakui Hanim sedang dalam keadaan galau karena telah melakukan tindak pidana jual beli ginjal internasional. Ini juga dipengaruhi oleh brokernya, Nona Huang.
Baca Juga:
Menjadi Koordinator Sindikat Jual Beli Ginjal di Kamboja, Ini Penghasilan Hanim dari Seorang Makelar
Bahkan, Hanim mengaku sudah diberitahu hal-hal seram yang akan terjadi jika pendonor gagal menjual ginjalnya.
“Alasannya begini, ‘Kasihan anak-anak yang membutuhkan bantuan kita, bagaimana jika mereka tidak ikut dalam perjalanan, kemudian gagal (menjual ginjalnya), ada yang bunuh diri atau menjadi pencopet atau sejenisnya,” kata Hanim.
Baca Juga:
Menyangkal dan Menolak Laporan Cabul, Ini Kata Polres Bogor
Tersangka kasus TIP penjualan ginjal ke Kamboja telah ditangkap.
Foto: VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
Belakangan, Hanim jatuh cinta dengan cerita sang calo. Pasalnya, seorang pasien gagal menjual ginjalnya dan akhirnya ingin bunuh diri.
Halaman selanjutnya
“Dari broker saya dan Mbak Huang, memang benar ketika di Kamboja ada orang yang gagal karena pemeriksaan kesehatan tidak memenuhi syarat, ada juga yang ingin bunuh diri,” ujarnya.