Rabu, 19 April 2023 – 05:32 WIB
politik VIVA – Calon presiden atau calon presiden baru kini diminta untuk membahas bagaimana memberantas korupsi. Calon presiden tidak bisa hanya bicara bagaimana pemberantasan korupsi dengan memberdayakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Mantan Wakil Ketua DPR itu menantang calon presiden yang dideklarasikan sebagai partai politik untuk mulai membahas cara memberantas korupsi.
“Kandidat-kandidat presiden ini harus mulai membicarakan itu. Apakah korupsi bisa diberantas atau tidak?” ujar Fahri, dalam keterangannya, Selasa, 18 April 2023.
Ia sesumbar, jika berkesempatan menjadi Presiden Republik Indonesia, maka dalam waktu setahun korupsi bisa diberantas. Bagi Fahri, penting bagi calon presiden juga mulai berbicara tentang bagaimana memberantas korupsi. “Kalau saya jadi presiden, satu tahun di kubur pasti korupsi,” kata mantan politikus PKS itu.
Gedung KPK (Gambar Ilustrasi)
Fahri juga menyoroti instabilitas di KPK dari dulu hingga sekarang. Dia menyebut KPK sebagai lembaga negara yang dipercaya namun dengan pemimpin yang tidak terorganisir.
Dia mengatakan, situasi ini menyebabkan sebagian besar pimpinan KPK berakhir buruk. Fahri mengatakan, hanya KPK di bawah pimpinan Taufiequrachman Ruki yang berakhir baik.
Halaman selanjutnya
“Sejak kepemimpinan Taufiequrachman Ruki sebagai Ketua KPK pertama berakhir, kepemimpinan KPK lainnya berakhir buruk. Jadi setahu saya mayoritas Ketua KPK berakhir buruk. Setahu saya hanya Pak Ruki yang berakhir baik,” ujar Fahri.