Senin, 13 Februari 2023 – 19:34 WIB
bisnis VIVA – Surplus anggaran yang terjadi pada proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), disepakati diakomodasi sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per Dolar Amerika).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, angka ini lebih rendah dari perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menghitung kenaikan biaya proyek KCJB menjadi US$1,49 miliar atau Rp22,3 triliun.
Sementara perhitungan China, cost overrun meningkat menjadi US$980 juta atau sekitar Rp14,7 triliun.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
“Kesepakatan dengan China (tentang overrun cost kereta cepat) US$1,2 miliar,” kata Kartika di Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.
Ia menambahkan, saat ini Kementerian BUMN juga masih menentukan perhitungan terutama terkait studi perpajakan, biaya kliring frekuensi, dan beberapa hal lainnya.
Hal itu dilakukan sambil meminta restu dari Panitia Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan BPKP, untuk menentukan nilai pembengkakan yang disepakati dengan pihak China.
Halaman selanjutnya
“Semua sudah sepakat jumlahnya. Kita akan ke BPKP lagi untuk koordinasi jumlahnya dan juga panitia, minggu depan kita tentukan jumlahnya,” ujar Kartika.