Kamis, 3 Agustus 2023 – 08:55 WIB
Yogyakarta – Semenjak tutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup, tumpukan sampah berserakan di sejumlah sudut Kota Yogyakarta. Bahkan, viral sebuah video di mana terjadi aksi saling lempar antara warga dengan petugas truk yang diketahui terjadi di Kotagede pada Selasa, 1 Agustus 2023 lalu.
Baca Juga :
Ditolak Massa, Rocky Gerung Batal Isi Diskusi di Yogyakarta
TPA Piyungan ditutup sementara hingga 5 September 2023 mendatang. Sebab, TPA Regional Piyungan sudah melebihi kapasitas. Akibatnya, sampah berserakan di mana-mana. Sampah menggunung dan menimbulkan bau tak sedap.
Sementara itu, Kepala Biro PIWPP Setda DIY, Yudi Ismono mengatakan, harus ada proses yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota (Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta) soal TPA Piyungan. Sebab, TPA tersebut memiliki keterbatasan tempat.
Baca Juga :
Pimpin 82 Program Perhutanan Sosial, Moeldoko: Lahan Bersertifikat Harus Diberdayakan
“Arahan Gubernur adalah pengelolaan sampah dikembalikan/didesentralisasikan kepada kewenangan aslinya, yaitu di kabupaten/kota, sehingga semua bergerak mengambil langkah cepat penanganan sampah. Pemerintah kabupaten/kota sudah mengambil langkah jangka pendek,” ungkap Yudi saat acara talkshow mengenai perluasan TPA Piyungan, dikutip dari laman Pemda Yogyakarta, Kamis, 3 Agustus 2023.
Kurangnya kesadaran dari masyarakat
Baca Juga :
Momen GMC Banten Bantu Renovasi Musala di Kabupaten Lebak
Penghasil sampah terbesar saat ini adalah dari rumah tangga. Jumlah sampah dari 2010-2022 dari rata-rata 301 ton/hari menjadi 732 ton/hari. Terjadinya penumpukan sampah ini juga diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sampah dan pengelolaan sampah.
Halaman Selanjutnya
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan motivasi dan edukasi untuk mengelola sampah rumah tangga dengan melakukan pemilahan hingga pembuangan akhir.