Rabu, 24 Mei 2023 – 21:37 WIB
VIVA Nasional– Kisruh antara pengelola dan penghuni Apartemen Graha Cempaka Mas (GCM) yang terjadi puluhan tahun lalu masih terus berlangsung.
Seorang perwakilan PT Duta Pertiwi yang ditunjuk Persatuan Pemilik Rumah Susun Campur Graha Cempaka Mas (PPRSC) untuk mengelola biaya pengelolaan lingkungan (IPL) buka suara soal keributan itu. PT Duta Pertiwi mengaku merasa serba salah akibat keributan di Apartemen Graha Cempaka Mas.
Pernyataan tersebut disampaikan perwakilan PT Duta Pertiwi, Satya Dharma, saat menghadiri Rapat Kerja (RDP) antara Komisi III DPR RI dengan Kapolri, Kapolda Metro Jaya Karyoto beserta jajarannya di ruang rapat Komisi III. DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 Mei 2023.
Di awal, Satya menjelaskan dirinya kecewa dan teraniaya dengan dibentuknya Forum Komunikasi Rakyat (FKW) yang diprakarsai oleh Tonny Soenanto dan Saurip Kadi. Termasuk pemungutan tagihan listrik dan air tanpa sepengetahuan PT Duta Pertiwi.
“Dengan pengakuan itu, kami merasa serba salah karena Pak Tonny Soenanto memungut retribusi air dan listrik tanpa sepengetahuan kami. Dia bahkan tidak membayar ke PPRSC Heri Wijaya agar kami bisa melakukan pembayaran listrik PLN,” ujar Satya di DPR Ruang Rapat Komisi III RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Sebelumnya diberitakan, keributan antara manajemen dan penghuni Apartemen Graha Cempaka Mas (GCM) selama bertahun-tahun akhirnya dibahas di ruang rapat DPR RI. Kisruh yang terjadi terungkap jelas Polda Metro Jaya dalam Rapat Rapat Kerja (RDP) dengan Komisi III DPR RI.
Halaman selanjutnya
RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa itu berlangsung di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 Mei 2023.