Sabtu, 8 Juli 2023 – 04:41 WIB
MEKKAH- Pelaksanaan ibadah haji Indonesia tidak pernah luput dari perhatian publik. Termasuk tahun ini, kegiatan puncak haji di Armuzna (Arafah Muzdalifah dan Mina) dicermati menyusul beberapa pelayanan yang dinilai kurang memuaskan. Ternyata bukan hanya jemaah haji Indonesia yang merasakan pelayanan kurang memuaskan selama berada di Armuzna. Jemaah haji Malaysia juga mengalami hal yang sama. Mereka mendapati tenda jemaah sangat ramai dan juga terjadi keterlambatan dalam pendistribusian catering.
Baca Juga:
Sejak 2018, Jemaah Malaysia Tak Arbain di Madinah, Apa Alasannya?
Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia Dato Sri Syed Saleh juga menilai kualitas AC di Mina kurang memadai. “Selama Armina (Armuzna) ada beberapa masalah. Kita lihat di sini antara lain dari segi ruang jemaah di tenda, khususnya di Mina. Kedua, dari sisi aturan makan dan minum, kita harus patuh pada jadwal (jangan sampai telat),” jelas Syed Saleh saat berkunjung ke Kantor Penyelenggara Haji (PPIH) Arab Saudi di Makkah (Daker). ) di Syisyah, Jumat, 7 Juli 2023.
Baca Juga:
Ajakan Desta ke Natasha Rizki saat Liburan Disorot, Netizen Doakan Damai
Saat hadir bersama 20 delegasinya untuk bertukar pengalaman, Syed Saleh pun mengungkapkan beberapa masalah yang dihadapi selama fase Armina atau Armuzna. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa permasalahan yang dialami sejumlah jemaah haji kedua negara sama, terutama saat berada di Armuzna. Ini tak lain akibat dari kinerja Mashariq yang tidak profesional. Padahal, Mashariq merupakan perusahaan swasta yang ditunjuk oleh otoritas Arab Saudi untuk melayani jemaah haji dari beberapa negara di Asia Tenggara.
“Ketiga, fasilitas (fasilitas) di camp antara lain cooling agar bisa lebih ditingkatkan lagi. Itu yang perlu diperhatikan,” lanjut Syed Saleh.
Baca Juga:
RI Kebagian Kuota Penuh Haji 2024, Menag Percepat Prosesnya
Disinggung soal kemacetan lalu lintas di Muzdalifah, Syed Saleh mengatakan, situasi ini juga perlu diperbaiki ke depan.
Syed Saleh bersyukur semua jemaah Malaysia bisa menjalani rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), dan tidak ada korban jiwa. Namun, ia melihat ada beberapa kekurangan dari sisi pelayanan dan fasilitas yang diberikan Mashariq.
Halaman selanjutnya
“Ini yang dihadapi setiap tahun sebelumnya dan juga yang dihadapi negara-negara lain. Jadi kita harus mencari solusi jangka panjang dalam upaya kita untuk mengatasi kekurangan ini, terutama dalam hal ruang yang tidak mencukupi untuk jamaah kita. Apalagi jika kita melihat ke depan, Pemerintah Arab Saudi juga ingin meningkatkan jumlah jemaah haji dengan visi 2030,” jelasnya.