liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bharada E Hadiri Sidang Sebagai Saksi Ferdy Sambo-Putri Secara Langsung

Minggu, 15 Januari 2023 – 07:52 WIB

VIVA Nasional – Tertuduh pembunuhan berencana Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, kata Ferdy Sambo, Richard Eliezer alias Bharada E dijanjikan sesuatu saat pindah ke rutan Bareskrim Polri.

Menurut Sambo, setelah pindah ke Rutan Bareskrim Polri, Bharada E mengaku mendapat ancaman dan paksaan dari mantan atasannya. Pemaksaan itu antara lain dengan menemui Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Sambo mencurigai seseorang menjanjikan sesuatu kepada Bharada E.

“Setelah dibawa ke tahanan Bareskrim. Lalu saya tidak tahu apa yang dijanjikan kepada Richard. Dan, dia menyatakan bahwa semua itu adalah ancaman atau paksaan, termasuk kepada Kapolri,” kata Sambo dalam keterangannya dikutip dari Minggu, 15 Januari 2023.

Bahkan, Sambo mengaku tidak pernah mengintimidasi atau memaksa Bharada E. Padahal, saat itu Bharada E didampingi Wakil Komandan Korbrimob.

“Bahkan saat bertemu dengan Irjen Pol, saya tidak mengintimidasi beliau. Beliau didampingi Wakil Komandan Korbrimob saat itu, Yang Berhormat,” ujarnya.

Sambo mengatakan seharusnya Bharada E mengaku dan menceritakan skenarionya kepada Sambo saat ditahan di Mako Brimob. Hal itu, kata dia, karena Bharada E bertugas di Brimob sebelum menjadi ajudan Sambo.

Halaman selanjutnya

“Richard harus mengaku kepada Mako Brimob, mulia karena itu harus menjadi unitnya. Dalam pembicaraan itu, saya tidak pernah mengancam bahwa dia harus mengikuti kebenaran atau mengikuti skenario mulia,” kata Sambo.