Jumat, 4 Agustus 2023 – 09:07 WIB
Jakarta – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengatakan ada kesalahan sejak awal pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS) dan Taman Ismail Marzuki (TIM). Kesalahan itu setelah dilakukannya revitalisasi.
Baca Juga :
Terpopuler: Sultan Tolak Rp 2 Miliar, Emak-emak Ngomel Anaknya 13 Kali Tak Lulus Ujian SIM
Hal tersebut disampaikan Joko dalam menanggapi catatan dari DPRD DKI Jakarta yang menilai kedua bangunan itu tidak memberikan keuntungan kepada pengelola BUMD, PT Jakpro.
“Jadi, memang kami mengakui bahwa JIS dan TIM ini salah dari lahirnya,” ujar Joko dalam rapat hasil pembahasan terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD DKI Jakarta Tahun 2022, dikutip Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga :
Piala Dunia U-17 Tinggal 100 Hari Lagi, FIFA Ajukan Satu Permintaan ke PSSI
Joko menilai BUMD ditugaskan untuk membangun proyek infrastruktur dari anggaran pemerintah. Joko mencontohkan BUMN Adhi Karya yang ditugaskan pemerintah pusat mengerjakan proyek LRT Jabodebek.
Baca Juga :
DPRD DKI Desak Pemprov Tertibkan Kabel Menjuntai di Seluruh Wilayah Jakarta
“Semestinya penugasan seperti halnya pemerintah pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama denganĀ pemerintah DKI Jakarta didalam memberikan penugasan,” ujarnya.
Namun, yang terjadi di DKI Jakarta dalam setiap penugasan kepada BUMD, khususnya Jakpro, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran penyertaan modal daerah (PMD) kepada BUMD untuk membangun.
Halaman Selanjutnya
“Penugasan yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta itu memberikan PMD dan kemudian akhirnya aset dan sebagainya itu menjadi miliknya BUMD. Karena milik BUMD, sehingga ini membebani biaya pemeliharaan, kemudian biaya penyusutan,” katanya.