Jumat, 11 Agustus 2023 – 16:00 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini ekspansif dan cenderung menguat bila dibandingkan negara Eropa. Hal itu tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.
Baca Juga :
Sri Mulyani Ungkap Realisasi Belanja yang Langsung Diterima Rakyat Rp 562,6 triliun
Sri Mulyani menuturkan, untuk posisi PMI Manufaktur global tercatat masih kontraktif di bawah 50. Itu terutama terjadi di negara besar seperti Eropa dan Tiongkok, yang menunjukkan perlemahan.
“Indonesia sendiri masih dalam posisi PMI yang ekspansif dan bahkan cenderung menguat yaitu 53,3,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA edisi Agustus 2023, Jumat, 11 Agustus 2023.
Baca Juga :
Sri Mulyani Umumkan APBN hingga Juli 2023 Surplus Rp 153,5 Triliun
Sri Mulyani Rapat Kerja Dengan Komisi III DPR RI
Adapun untuk PMI Manufaktur Eropa tercatat anjlok di level 42,7, Tiongkok di 49,2. Kemudian Amerika Serikat di 49,0, dan Jepang di 49,6.
Baca Juga :
Gak Cuma Bisa Jalan-jalan, Ini Manfaat Jadi Seorang Traveler
“Eropa dan Tiongkok yang merupakan dua negara besar yang PMI-nya lemah,” jelas dia.
Selain itu jelas dia, untuk negara-negara ASEAN dan Asia terdapat beberapa negara mengalami penurunan PMI Manufaktur diantaranya Vietnam dan Malaysia.
Halaman Selanjutnya
“Ada negara-negara di ASEAN maupun Asia yang selama ini cukup kuat. Mereka juga sedang dalam posisi terimbas oleh perekonomian global yang melemah, seperti Vietnam yang selama pandemi justru menunjukkan kinerja yang kuat sekarang mengalami pelemahan di 48,7 dan Malaysia tetangga kita di 47,8,” jelasnya.