Sabtu, 31 Desember 2022 – 01:00 WIB
bisnis VIVA – Beberapa hari menjelang memasuki tahun 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui tahun 2022 akan menjadi tahun yang penuh ujian luar biasa. Karena merupakan tahun yang penuh dengan ketidakpastian tinggi setelah dilanda pandemi COVID-19.
Pasalnya, di saat banyak pihak memproyeksikan tahun 2022 akan menjadi tahun pemulihan ekonomi di seluruh dunia. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi negara-negara maju yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi yang signifikan.
“Memasuki tahun 2022 harapan kita akan lebih baik dan pulih, namun dengan rendah hati kita akui bahwa tahun 2022 akan menjadi ujian yang luar biasa. Banyak negara maju yang mengalami perlambatan ekonomi dengan melihat pertumbuhan ekonomi di AS, Eropa, Inggris, Jepang dan China, kata Sri Mulyani pada Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat, 30 Desember 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Selain itu, kata dia, gejolak global akibat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina telah mengganggu rantai pasokan global. Dimana hal itu berimbas pada melambungnya inflasi di berbagai negara.
Bendahara negara mengatakan, dalam menghadapi gejolak global, banyak negara yang menyesatkan pemerintahannya. Karena melonjaknya inflasi didorong oleh sisi permintaan, bukan sisi penawaran.
“Kompleksitas ini berdampak mengikuti respon kebijakan global dengan menaikkan suku bunga acuan agar tidak memperparah kenaikan inflasi. Perang melawan inflasi merupakan pertarungan garis depan, bukan hanya perang di Ukraina yang berdampak dan berimplikasi global ,” dia berkata. dia telah menjelaskan.
Halaman selanjutnya
Untuk langkah kebijakan moneter yang diambil bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuannya. Menurutnya, hal itu mempengaruhi bursa efek di seluruh dunia termasuk Bursa Efek Indonesia.